METODE SERVICE MESIN REFRIGERASI


Latar Belakang

Teknologi mesin refrigerasi saat ini sangat mempengaruhi kehidupan dunia modern. Tidak hanya terbatas untuk peningkatan kualitas dan kenyamanan hidup, namun juga sudah menyentuh hal-hal esensial penunjang kehidupan manusia. Teknologi ini dibutuhkan untuk penyiapan bahan makanan, penyimpanan dan distribusi makanan, proses kimia yang memerlukan pendinginan, pengkondisian udara untuk kenyamanan ruangan baik pada industri, perkantoran, transportasi maupun rumah tangga. Karena peran tersebut membuat teknologi ini banyak digunakan di tengah-tengah masyarakat.
Saat ini teknologi mesin refrigerasi yang paling banyak digunakan adalah dari jenis siklus kompresi uap. Siklus jenis ini biasanya diaplikasikan pada mesin refrigerasi untuk domestik (rumah tangga), komersial, industri, transportasi, pengkondisian udara domestik dan komersial, chiller dan MAC (mobil air conditioner). Mesin jenis ini kebanyakan menggunakan jenis-jenis refrigeran yang kurang bersahabat dengan lingkungan karena mengandung senyawa yang dapat merusak lapisan ozon dan efek pemanasan global. (Teguh B et al 2003). Adapun jenis refrigeran tersebut adalah jenis CFC (chlorofluorocarbon), HCFC (hydrochloro-fluorocarbon) dan HFC (hydrofluorocarbon)
Teknologi Refrigerasi memiliki kontribusi langsung pada kerusakan lingkungan diantaranya penipisan lapisan ozon dan pemanasan global melalui kebocoran dan buangan refrigeran ke lingkungan. Terkait dengan hal ini, Protokol Kyoto tahun 1997 tentang perubahan iklim bumi telah mengatur penggunaan refrigerant yang termasuk dalam gas rumah kaca, yakni HFCs (Hidro Fluoro Carbons)
Munculnya permasalahan pada mesin refrigerasi terhadap lingkungan seperti efek pemanasan global dan penipisan lapisan ozon hanya terjadi bila zat (refrigeran) tersebut terlepas ke atmosfer yang disebabkan kebocoran pada mesin refrigerasi ataupun penggantian dan recycling refrigerant pada saat servis. Mengingat pentingnya lingkungan, maka sangat perlu dilakukan pengurangan (pencegahan) kerusakan lingkungan dengan memberikan pengetahuan kepada praktisi-praktisi service refrigerasi untuk melakukan metode penanganan servis mesin refrigerasi yang ramah lingkungan. Ini merupakan salah satu alternatif dari beberapa alternatif upaya untuk mengurangi dampak lingkungan dari penggunaan mesin refrigerasi.
Dengan demikian perlu dilakukan penciptaan suatu manajemen pengetahuan pada organisasi ataupun individu yang bergerak di bidang service mesin refrigerasi.

1.2. Tujuan

Tujuan dari manajemen pengetahuan tentang penanganan service mesin refrigerasi ramah lingkungan ini adalah sebagai berikut :

• Mempersiapkan sumber daya manusia (teknisi refrigerasi) yang memiliki kemampuan dalam pengoperasian peralatan servis yang ramah lingkungan.
• Dapat melakukan penanganan refrigeran secara baik dan benar dengan memperhatikan faktor pelestarian lingkungan
• Peningkatan/pengembangan organisasi/individu (teknisi) dalam bentuk membangun kesadaran para teknisi untuk mencegah kerusakan lingkungan dan pemahaman akan peran mereka dalam upaya pencegahan kerusakan tersebut.
• Dapat mengaplikasikan mesin 2R (Recovery-Recycling dan Vacum-Recharging) secara baik dan benar pada saat melakukan service peralatan refrigerasi.
• Menguasai cara-cara kerja servis yang efisien, efektif, dan ramah lingkungan

Batasan Masalah

Jenis Mesin refrigerasi saat ini sangat beragam. Ditinjau dari kelompok aplikasinya, mesin refrigerasi dapat dibagi menjadi refrigerasi domestik, refrigerasi komersial, refrigerasi industri, refrigerasi transport, pengkondisian udara domestik dan komersial, chiller dan mobil air conditioner. Dalam makalah ini penanganan service difokuskan pada kelompok mesin refrigerasi domestik (lemari es, dispenser air), refrigerasi komersial (pendingin minuman botol, box es krim, lemari pendingin supermarket ukuran kecil) dan pengkondisian udara domestik dan komersial (ac window dan split)                                                                                                                                                . LANDASAN TEORI

2.1. Mesin Refrigerasi

Jenis mesin refrigerasi berdasarkan siklus termodinamiknya dapat dikelompokkan

1. Mesin refrigerasi Siklus kompresi uap
2. Mesin refrigerasi siklus absorpsi
3. Mesin refrigerasi siklus jet uap
4. Mesin refrigerasi siklus udara
5. Mesin refrigerasi siklus vorteks

Mesin refrigerasi yang paling banyak digunakan adalah mesin refrigerasi dengan siklus kompresi uap.
Pengelompokan Mesin Refrigerasi Berdasarkan Aplikasinya
Berdasarkan aplikasinya mesin refrigerasi dapa dikelompokkan seperti pada tabel 1.1 berikut ini

Jenis Mesin refrigerasi    Contoh
Refrigerasi Domestik (rumah tangga)    Lemari es, dispenser air
Refrigerasi Komersial    Pendingin minuman botol, box es krim, lemari pendingin supermarket ukuran kecil
Refrigerasi Industri    Pabrik es, cold storage, mesin pendingin untuk industri proses
Refrigerasi transport    Refrigerated truck, train and containers
Pengkondisian udara domestik dan komersial    AC window, split, dan package.
Chiller    Water cooled and air cooled chillers
Mobile Air Condition (MAC)    AC mobil

Kelompok mesin refrigerasi berdasarkan aplikasi

Mesin refrigerasi siklus kompresi uap
Susunan komponen mesin refrigerasi ini secara skematik dapat diihat pada gambar 1 di bawah ini. Komponen utama dari mesin ini adalah kompresor, kondensor, filter drier, pipa kapiler, dan evapora

Kompresor

Berfungsi untuk mensirkulasikan refrigeran dan menaikkan tekanan refrigeran agar refrigeran dapat mengembun pada temperatur di atas temperatur udara luar.
Berdasarkan letak motornya kompresor dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu kompresor jenis terbuka dan jenis hermetik. Pada kompresor jenis terbuka motor terpisah dengan kompresor dan daya dari motor ditransmisikan melalui sabuk atau sistem transmisi daya lain. Pada kompresor hermetik, motor dan kompresor berada dalam satu cangkang yang kedap udara. Jenis lain adalah kompresor semi hermetik selubungnya disambung dengan baut sehingga bisa dibuka untuk berbagai keperluan servis termasuk untuk menggulung ulang kumparan motor listrik. Untuk melindungi bagian-bagian yang bergesek diantara komponen pada kompresor diberi pelumas. Pelumas ini biasanya bercampur dengan refrigeran. Pada kompresor hermetik yang digunakan untuk mesin refrigerasi rumah tangga dan komersial biasanya digunakan pelumas yang larut dengan baik dalam refrigeran.

Kondensor

Berfungsi sebagai alat dimana refrigeran didinginkan sehingga mengembun. Pada mesin refrigerasi rumah tangga dan komersial panas pengembunan dibuang ke udara luar secara alami karena adanya perbedaan temperatur refrigeran dengan udara luar. Jenis kondensor yang digunakan pada mesin refrigerasi rumah tangga dan komersial pada umumnya adalah jenis pipa polos dengan pendinginan alami
Evaporator
Berfungsi sebagai tempat refrigeran menguap. Panas yang diperlukan untuk penguapan diperoleh dari benda/media yang akan didinginkan. Jenis evaporator yang biasa digunakan adalah jenis evaporator permukaan plat dan pipa polos.

Filter drier

Berfungsi untuk menyerap uap air yang terlarut dalam refrigeran dan menyaring padatan terlarut jika ada. Air dicegah masuk ke dalam pipa kapiler dan evaporator karena dapat menyebabkan penyumbatan oleh air yang menjadi es pada temperatur evaporator yang rendah. Terdapat dua jenis filter drier yaitu alumina aktif dan molecular sieve. Alumina aktif terbuat dari Al2O3? yang dapat menyerap uap air lebih banyak dari silica gel dan juga dapat menyerap asam baik dari refrigeran maupun pelumas. Molecular sieve terbuat dari logam alumina silicat yang memiliki kemampuan menyerap uap air yang sangat tinggi. Dan jenis ini banyak digunakan. Berdasarkan tingkat kemampuannya dalam menyerap uap air molecular sieve dibuat dalam 3 grade yaitu XH-5, XH-7 dan XH-9. Semakin tinggi gradenya semakin tinggi kemampuannya dalam menyerap uap air

Pipa kapiler

Berfungsi untuk menurunkan tekanan refrigeran agar dapat menguap di evaporator pada temperatur yang rendah. Tekanan refrigeran dapat diturunkan sebagai akibat adanya gesekan pada pipa kapiler yang panjang dan berdiameter kecil. Ukuran pipa kapiler biasanya dinyatakan dengan angka 10, 20 dan seterusnya hingga 90. Angka tersebut menunjukkan diameter pipa tersebut, grade 10 menunjukkan diameter pipa 0,010 inci.

Refrigeran

Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara (AC). Zat ini berfungsi untuk menyerap panas dari benda/media yang didinginkan dan membawanya kemudian membuang panas tersebut ke udara luar.
Jenis –jenis refrigeran
Refrigeran dapat dikelompokkan menjadi refrigeran sintetik dan refrigeran alami.
Refrigeran sintetik
Refrigeran sintetik tidak terdapat di alam dan dibuat oleh manusia dari unsur-unsur kimia. Yang termask kedalam kelompok refrigeran sintetik adalah :
Refrigeran CFC (chlor-fluor-carbon),
Refriigeran ini terdiri dari unsur chlor (Cl), Fluor (F) dan carbon (C). Contoh dari refrigeran ini adalah R-11 (CFC-11), R-12 (CFC-12).
Karena tidak mengandung hidrogen CFC adalah senyawa yang sangat stabil dan tidak mudah bereaksi dengan zat lain meskipun terlepas ke atmosfir. Dan karena mengandung chlor CFC merusak ozon di atmosfer (stratosfer) jauh di atas muka bumi. Zat ini memiliki nilai potensi merusak ozon yang tinggi (ozon depletion potensial = 1). Lapisan ozon bermanfaat untuk melindungi mahluk hidup dari pancaran sinar ultraviolet intensitas tinggi. Oleh sebab itu kelestariannya perlu dijaga.
Refrigeran HCFC (Hydro-Chlor-Fluor-Carbon)
Refrigeran ini terdiri dari unsure Hydrogen (H), chlor (Cl), fluor (F) dan carbon (C). Karena mengandung hidrogen, refrigeran ini menjadi kurang stabil jika berada di
atmosfer, sehingga sebagian besar akan terurai pada lapisan atmosfer bawah dan hanya sedikit yang mencapai lapisan ozon. Oleh sebab itu HCFC memiliki ODP yang rendah. Contoh refrigern ini adalah R-22 (HCFC-22).
Refrigeran HFC (Hydro-Fluoro-Carbon)
Refrigeran ini tidak memiliki unsur chlor. Oleh sebab itu refrigeran ini tidak merusak lapisan ozon dan nilai ODP nya sama dengan nol.
Contoh dari refrigeran ini adalah R-134a (HFC -134a), R-152a (HFC-152a), R-123 (HFC123)
Refrigeran alami

Refrigeran alami adalah refrigeran yang dapat ditemui di alam, namun demikian masih diperlukan pabrik untuk penambangan dan pemurniannya.
Contoh refrigerant alami adalah Hidrocarbon (HC), Carbondioksida (CO2) dan Amonia (NH3). Jenis refrigerant ini tidak mengandung chlor oleh sebab itu refrigerant ini tidak merusak lapisan ozon (ODP=0).

Nilai ODP refrigeran yang dibahas di atas diperlihatkan pada tabel 2 berikut ini
Refrigeran    Nilai ODP
R-11    1
R-12    1
R-22    0,056
R-134a    0
HC, CO2 dan NH3 0

Beberapa refrigeran dan nilai ODP nya

Penggunaan Refrigeran
Tiap jenis refrigeran dipergunakan untuk keperluan tertentu. Tabel di bawah ini memuat beberapa aplikasi dari refrigeran yang umum digunakan.
Refrigeran    Penggunaan pada bidang pendingin    Penggunaan pada bidang lain
R-11    •    Chiller Sentrifugal    •    Pengembang busa
•    Pelarut
R-12    •    Lemari es rumah tangga
•    Dispenser air
•    Pendingin minuman botol
•    Display cabinet di supermarket
•    Cold storage
•    AC mobil
•    Chiller    •    Pengembang busa
R-22    •    AC rumah tanggal dan komersial
•    Chiller
•    Cold storage

Berbagai refrigerant yang umum dan penggunaannya

Permasalahan Lingkungan Global

Permasalahan lingkungan global adalah persoalan kerusakan lingkungan hidup yang dampaknya dirasakan di seluruh wilayah di bumi (global). Penyebab kerusakan lingkungan tersebut bisa saja berasal dari satu lokasi tetapi dampaknya dirasakan di tempat lain atau di seluruh tempat di muka bumi.
Saat ini terdapat dua masalah lingkungan global yang dianggap paling mengancam kehidupan di muka bumi yaitu perusakan lapisan ozon dan efek pemanasan global.
Rusaknya lapisan ozon disebabkan karena banyaknya zat-zat sintetik buatan manusia yang digunakan dalam berbagai aplikasi industri. Zat-zat yang umumnya berbentuk gas tersebut terlepas ke atmosfir dan merusak lapisan ozon yang ada di stratosfer. Zat yang dilepas di Indonesia dapat mengakibatkan rusaknya lapisan ozon di tempat lain. Dengan demikian masalah ini dianggap sebagai masalah global dan penanganannya juga harus dilakukan secara global dan bersama-sama oleh seluruh rakyat di berbagai negara.
Efek pemanasan global adalah gejala meningkatnya temperatur bumi. Hal ini disebabkan banyaknya gas-gas terutama CO2 yang terlepas di atmosfir sebagai akibat meningkatnya aktifitas manusia dan peralatan industri yang digunakan. Sama seperti perusakan ozon masalah efek pemanasan global juga merupakan masalah global yang harus ditangani secara bersama-sama.
Yang akan dibahas di sini adalah masalah perusakan lapisan ozon karena refrigeran pada mesin refrigerasi bila dibuang ke udara luar akan merusak lapisan ozon

Lapisan atmosfer bumi

Lapisan atmosfer yang menyelimuti bumi dapat dibagi menjadi lima lapisan atmosfer. Lapisan tersebut dari yang terendah (dekat permukaan bumi) sampai tertinggi berturut-turut adalah troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer dan eksosfer seperti terlihat pada gamabar …….Kelima lapisan atmosfer tersebut memiliki karakter yang berlainan dan bervariasi sesuai ketinggiannya dari permukaan bumi

Ozon dan Lapisan Ozon

Ozon adalah zat yang terdiri dari tiga atom oksigen, sedangkan molekul gas oksigen hanya terdiri dari dua atom oksigen serta bersifat sebagai senyawa pengoksidasi kuat. Lapisan ozon sebenarnya hanyalah merupakan suatu ungkapan, karena sesungguhnya ozon di atmosfer tidak membentuk suatu lapisan tersendiri, tetapi terdapat dan tersebar di dalam lapisan troposfer dan stratosfer antara ketinggian 0 -50 kmdi atas permukaan bumi dengan konsentrasi yang bervariasi.
Dari gambar 6 terlihat bahwa ozon terdapat dalam konsentrasi yang relatif tinggi pada lapisan stratosfer yaitu ketinggian antara 10-30 km

Ukuran ketebalan lapisan ozon

Jika seluruh ozon yang terdapat pada tiang atmosfer di atas suatu lokasi pada permukaan bumi dikumpulkan di permukaan bumi pada temperatur 0oC dan tekanan 1 atm maka akan diperoleh suatu lapisan ozon dengan ketebalan tertentu. Ketebalan lapisan ozon yang didapat ini menyatakan jumlah ozon dalam atmosfer di atas tempat tersebut. Setiap ketebalan 0,01 mm lapisan ozon tersebut dinyatakan sebagai satu dobson unit.
Ketebalan lapisan ozon rata-rata 260 DU. Jia ketebalan lapisan ozon kurang dari 220 DU maka dikatakan telah terjadi lubang ozon (penipisan lapisan ozon) di tempat tersebut.

Bagaimana ozon terbentuk dan apa manfaatnya

Molekul gas oksigen (O2) yang ada di bagian atas lapisan stratosfer terkena radiasi ultra ungu dalam intensitas tinggi yang berasal dari radiasi surya sehingga terurai menjadi dua atom oksigen bebas (radikal oksigen). Radikal oksigen ini dapat mengalami beberapa kemungkinan reaksi yaitu :
• Bereaksi dengan molekul oksigen sehingga kembali membentuk molekul ozon
• Menarik satu atom oksigen dari molekul ozon sehingga terbentuk dua molekul oksigen, atau
• Bereaksi dengan radikal oksigen dan membentuk molekul oksigen
Rekasi pembentukan dan penguraian ozon secara alami di lapisan stratosfer ini menyerap banyak energi sinar ultra ungu, sehingga mengurangi intensitasnya yang sampai ke permukaan bumi. Dengan kata lain lapisan ozon yang terdapat di atmosfer melindungi bumi dari sinar ultra ungu intensitas tinggi.
Apa yang menyebabkan terjadinya lubang ozon ?
Jumlah ozon di atmosfer berkurang akibat adanya zat-zat sinteti buatan manusia yang merusak. Zat-zat tersebut disebut bahan perusak ozon (BPO). Diantara BPO tersebut adalah refrigeran CFC. Proses perusakan lapisan ozon oleh CFC.
CFC yang sangat stabil dan tidak mudah bereaksi dengan zat apapun, menyebabkan zat ini mampu naik sampai ke lapisan stratosfer. Pada lapisan ini terdapat radiasi sinar ultra ungundengan intensitas tinggi yang berasal dari matahari. Radiasi yang kuat ini mampu memutuskan ikatan atom-atom chlor pada CFC.
Atom chlor yang terputus akan menjadi radikal bebas yang sangat reaktif dan akan bereaksi dengan ozon yang banyak terdapat di stratosfer. Rekasi ini menyebabkan ozon rusak dan terurai menjadi molekul chlorin monoksida (ClO) dan molekul oksigen (O2)
Molekul chlorin monoksida (ClO) masih bersifat radikal dan bereaksi dengan atom oksigen (O) yang seharusnya dapat membentuk ozon dengan molekul oksigen (O2). Reaksi ini mengakibatkan tercegahnya pembentukan ozon (O3). Hasil reaksi adalah molekul oksigen (O2) dan atom chlor (Cl)
Atom chlor ini menjadi radikal lagi dan kembali akan merusak ozon yang lain. Reaksi ini terjadi berulang-ulang sehingga satu atom chlor dapat merusak puluhan ribu molekul ozon. Disamping itu puluhan ribu ozon juga gagal terbentuk sebagai akibat digandengnya atom oksigen (O) oleh chlorin monoksida (ClO)
Karena banyaknya molekul CFC yang terlepas ke atmosfer maka jumlah ozon semakin lama semakin berkurang dan timbul lubang ozon khususnya di daerah kutub dan utamanya di kutub selatan.
Bahaya yang timbul karena adanya lubang ozon
Jika lapisan ozon rusak atau terjadi lubang ozon maka radiasi sinar ultra ungu dengan intensitas tinggi akan mencapai permukaan bumi. Radiasi intensitas tinggi ini dapat membahayakan kehidupan di muka bumi. Dampak yang telah diketahui sekarang antara lain katarak mata, kanker kulit, menurunnya daya tahan tubuh dan matinya fitoplankton yang membahayakan kehidupan biota laut dan pada akhirnya merugikan kehidupan manusia juga.
Konvensi Internasional untuk melindungi lapisan ozon
Atas prakarsa Perserikatan Bangsa-Bangsa? (PBB) masyarakat internasional yang diwakili oleh pemerintah masing-masing Negara anggota, menyepakati Protokol Montreal. Kesepakatan ini terus diperbaharui setiap dua tahun sekali dan secara garis besar antara lain adalah :
• Negara-negara maju seperti Amerika, Jepang dan Negara-negara di Eropa wajib menghentikan produksi CFC mulai tahun 1996
• Negara-negara berkembang diperbolehkan memproduksi CFC sampai tahun 2010 dengan kapasitas produksi yang terus dikurangi
• Perlu dilakukan usaha-usaha untuk mengurangi konsumsi CFC salah satunya dengan menggunakan bahan pengganti yang tidak merusak ozon.
• Perlu dilakukan usaha-usaha untuk mencegah terlepasnya CFC ke atmosfer
• Perlu dilakukan sosialisasi tentang bahaya rusaknya lapisan ozon serta cara-cara pencegahannya.
Ketentuan Pemerintah Indonesia dalam Perlindungan Lapisan Ozon
Indonesia termasuk negara yang menyetujui konvensi-konvensi internasional dalam perlindungan lapisan ozon sejak tahun 1992. Karena Indonesia tidak memproduksi CFC maka yang dimaksud dengan pengurangan konsumsi CFC pada dasarnya adalah pengurangan impor CFC. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan yang mengatur tata cara impor Bahan Perusak Ozon adalah sebagai berikut :
 Impor CFC hanya boleh dilakukan oleh Importir terdaftar dan importer produsen.
 Setelah tahun 2007 dilarang impor CFC.
 Barang baru yang diproduksi di Indonesia di larang menggunakan CFC.
Dengan adanya ketentuan-ketentuan tersebut maka dapat dikatakan bahwa:
 Jumlah CFC yang bisa diperoleh di Indonesia dalam masa yang akan datang akan semakin berkurang.
 Banyak refrigeran baru pengganti CFC yang akan beredar di Indonesia.

• Banyak mesin-mesin pendingin baru yang menggunakan refrigeran baru non CFC.
Apa yang harus dilakukan para teknisi ?
Dengan adanya usaha-usaha perlindungan lapisan ozon dan pengurangan impor CFC maka para teknisi sebaiknya :
 Memahami bahaya yang timbul akibat rusaknya lapisan ozon.
 Berusaha mencegah terlepasnya CFC ke udara pada setiap tindakan servis.
 Mengetahui jenis-jenis refrigeran baru pengganti CFC dan penggunaannya.
 Mengetahui cara-cara penanganan refrigeran CFC dan refrigeran baru pada saat servis dan retrofit (penggantian refrigeran).

III. Penaganan Service Mesin Refrigerasi

3.1. Peralatan service yang digunakan
Yang dimaksud dengan servis adalah tindakan perawatan atau perbaikan yang menyebabkan refrigeran harus dikeluarkan dari dalam sistem.
Adapun Peralatan yang digunakan terdiri dari :
• Peralatan listrik
• Peralatan pipa
• Peralatan penanganan refrigeran
• Peralatan umum

3.1.1. Peralatan listrik
Peralatan listrik yang diperlukan adalah :

a. Tang multimeter digital
Digunakan untuk mengukur tahanan (misalnya 0-200 Ω), tegangan DC (sebaiknya sampai 1000 V), tegangan AC (sebaiknya sampai 750 V), arus listrik (sekitar 0-30 A).
Penggunaan tang ini cukup dengan melingkarkan tang pada salah satu kabel yang
bertegangan (line), namun juga dilengkapi dengan kabel penghubung biasa untuk memeriksa sambungan dan kumparan motor apakah terjadi kontak dengan badan kompresor. Alat ini dapat juga digunakan untuk memeriksa tegangan dan arus listrik jala-jala

b. Termometer digital
Alat ini digunakan untuk mengukur temperatur dan sebaiknya kemampuan pengukuran temperaturnya sekitar -50OC sampai 70OC. Sensor pada termometer ini dipasang pada media yang akan diukur misalnya pipa refrigeran atau udara

c. Peralatan listrik lainnya
• Tang pemutus kawat
• Cutter pembuka isolasi kawat
• Isolator tape

3.1.2. Peralatan Pipa

Adapun peralatan pipa yang digunakan adalah :
a. Pemotong pipa
Digunakan untuk memotong pipa agar potongan menjadi rata dan pipa tetap bulat serta tidak ada retakan, hal ini penting diperhatikan agar pada saat pipa diflair atau diswage pipa tidak mengalami pecah dan hasilnya baik.

b. Pemotong pipa kapiler
Digunakan untuk memotong pipa yang berukuran kecil seperti pipa kapiler. Hal ini ditujukan agar penampang pipa yang kecil tetap bulat dan tidak tersumbat ketika dipotong

c. Pembengkok pipa
Digunakan untuk melengkungkan pipa tembaga agar penampang pipa pada belokan tidak berubah

d. Alat untuk flaring dan swaging
Digunakan untuk menyambung pipa dengan niple atau pipa lain dengan cara membesarkan ujung pipa.

e. Tang Penusuk
Digunakan untuk melubangi pipa berisi refrigeran dengan tujuan mengambil refrigeran. Tang ini dilengkapi dengan jarum berlubang di dalam selubung karet, ketika dijepitkan ke pipa, jarum akan melubangi pipa.

f. Alat Pierching
Digunakan untuk membuat lubang pada pipa sistem mesin pendingin sedemikian rupa sehingga refrigeran dalam sistem dapat tersalur ke tabung penyimpanan

g. Tang penjepit
Digunakan untuk menjepit pipa berisi refrigeran sebelum pipa tersebut dipotong h.    Alat Brazing
Digunakan untuk menyambung pipa atau menutup kebocoran. Pipa yang akan disambung biasanya dipanaskan di atas temperatur material pengisi tetapi masih di bawah titik leleh material pipa (antara 600 – 800 oC). Pemanasan dilakukan dengan semburan api obor hasil pembakaran bahan bakar dengan oksigen atau udara.

3.1.3. Peralatan Penanganan Refrigeran

Peralatan penanganan refrigeran adalah :

a. Pompa Vakum
Digunakan untuk mengosongkan refrigeran dari sistem sehingga dapat menghilangkan gas-gas yang tidak terkondensasi seperti udara dan uap air. Hal ini perlu dilakukan agar tidak mengganggu kerja mesin refrigerasi. Uap air yang berlebihan dapat memperpendek umur operasi filter drier dan penyumbatan pada bagian sisi tekanan rendah seperti pada katup ekspansi. Adanya gas-gas yang tidak terkondensasi dalam sistem akan menghalagi perpindahan panas di kondensor dan evaporator dan menaikkan tekanan keluaran. Adanya air juga menyebabkan korosi, penimbunan kerak dan menyebabkan pelumas menjadi asam.
Pompa vakum harus mampu mengosongkan sampai dengan tekanan 20 – 50 mikron Hg. Untuk melihat tekanan vakum diperlukan alat pengukur tekanan vakum yang dapat mengukur tekanan dari 5 – 5000 mikron Hg. Jika tidak memiliki alat pengukur vakum maka sistem harus dipompa selama paling tidak setengah jam setelah penunjuk tekanan di gauge manifold menunjukkan 0 milibar

b. Gauge manifold
Digunakan untuk mengukur tekanan refrigeran baik pada saat pengisian maupun pada saat beroperasi. Yang dapat dilihat pada gauge manifold adalah tekanan evaporator dan tekanan kondensor
Ada dua jenis gauge manifold yaitu gauge manifold dua laluan dan empat laluan

c. Alat pendeteksi kebocoran
Digunakan untuk memeriksa kebocoran pada sistem refrigerasi. Deteksi kebocoran dapat dilakukan dengan menggunakan pendeteksi refrigeran elektronik atau dengan cara konvensional yaitu gas nitrogen dan air sabun

d. Mesin 3R
Mesin ini adalah mesin Recovery, Recycle dan Recharging. Mesin 3R memiliki tiga fungsi yaitu untuk mengeluarkan dan menangkap refrigeran (recovery), mendaur ulang refrigeran yang ditangkap (recycle) dengan cara memisahkannya dari pelumas dan menyaring kotoran padat, dan mengisikan kembali refrigeran yang ditangkap. Alat ini dibuat dalam satu mesin agar tidak ada refrigeran yang terlepas ke atmosfer sebagai akibat adanya pergantian selang pada setiap proses.

3.1.4. Peralatan umum

Peralatan umum yang sebaiknya ada adalah :

Kikir datar    - Kikir bulat
Obeng    - Kertas amplas
Kunci inggris    - Kunci pembuka katup gas
Sikat kawat    - Palu
Tang    - Gergaji besi
Kunci l
3.2. Service Mesin Refrigerasi Konvensional

Servis adalah tindakan perawatan atau perbaikan yang dilakukan terhadap mesin refrigerasi sehingga refrigeran harus dikeluarkan dari dalam sistem. Servis dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki komponen, melakukan penggantian komponen, pembersihan komponen atau penggantian refrigeran.
Dalam melakukan tindakan servis terhadap mesin refrigerasi ada beberapa tahapan yang umum dilakukan yaitu :

1. Pengeluaran refrigeran dari dalam sistem
Sebelum melakukan indakan servis terhadap mesin refrigerasi biasanya refrigeran di dalam sistem terlebih dahulu harus dikeluarkan. Selama ini para teknisi mengeluarkan refrigeran dari dalam sistem dan melepaskan refrigeran tersebut ke udara luar (atmosfer). Bila refrigeran yang dilepaskan tersebut mengandung unsur chlor seperti refrigeran R-11, R-12 dan R-22 maka akan menyebabkan terjadinya penipisan lapisan ozon.

2. Melakukan servis (perawatan, perbaikan atau penggantian komponen)
Bila refrigeran di dalam sistem telah dikeluarkan maka tindakan servis dapat dilakukan seperti melakukan perawatan, perbaikan atau penggantian terhadap komponen yang mengalami kerusakan.

3. Vakum sistem
Jika servis telah selesai dilaksanakan, maka sistem perlu di vacum atau pengosongan dengan menggunakan alat vakum dengan tujuan agar sistem tidak mengandung uap air, udara (gas) dan sebagainya. Jika unsur-unsur tersebut berada dalam sistem pada saat sistem bekerja maka akan mempengaruhi kinerja sistem dan pada akhirnya merusak sistem refrigerasi

4. Pengisian Refrigeran
Jika sistem sudah benar-benar vakum dan tidak ditemui kebocoran dalam sistem maka dilakukan pengisian refrigeran dengan kapasitas refrigeran sesuai dengan petunjuk pabrik pembuat.

3.3. Service Mesin Refrigerasi Berwawasan Lingkungan

Servis mesin refrigerasi konvensional yang dilakukan dengan mengeluarkan refrigeran dari dalam sistem dan melepas refrigeran tersebut ke atmosfer adalah servis yang tidak ramah lingkungan. Karena pelepasan refrigeran tersebut akan mengakibatkan terjadinya perusakan lapisan ozon seperti terjadinya lubang ozon. Hal tersebut memiliki dampak negatif terhadap kehidupan di bumi seperti matinya biota laut, terjadinya kanker kulit dan katarak mata serta menurunnya kekebalan tubuh pada manusia, dan sebagainya.
Servis mesin refrigerasi berwawasan lingkungan menggunakan prinsip melakukan pengeluaran refrigeran dari dalam sistem tanpa melepas refrigeran tersebut ke udara luar. Kemudian refrigeran tersebut di daur ulang dan dapat dipergunakan kembali untuk refrigeran sistem tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa alat servis tambahan seperti tang penusuk, mesin 3R dan lain-lain.
Adapun keuntungan dengan servis berwawasan lingkungan ini adalah sebagai berikut :
1. Tidak merusak lapisan ozon
2. Secara ekonomis lebih menguntungkan sebab dapat menggunakan refrigeran bekas yang telah didaur ulang langsung oleh mesin 3R
3. Saat melakukan servis akan lebih efisien dan efektif

Metode pelaksanaan Service Mesin Refrigerasi berwawasan lingkungan adalah sebagai berikut :
a. Alat yang digunakan :
• Satu buah tang penusuk dan selang penghubung
• Satu tabung untuk penampung refrigeran
• Satu tabung refrigeran
• Satu unit Mesin 3R
• Satu buah Tang penjepit
• Satu buah Pentil freon
• Satu buah Pendeteksi kebocoran
• Satu buah Gauge Manifold
• Dan lain-lain

b. Prosedur
1. Sambungkan tang penusuk dan mesin 3R dengan menggunakan selang penghubung
2. Sambungkan juga mesin 3R dengan tabung penampung refrigeran
3. Sambungkan pompa vakum kemanifold
4. Sambungkan tabung refrigeran ke manifold
5. Tutup saluran ke pompa vakum dan tabung refrigeran
6. Buka saluran ke tang penusuk
7. Lakukan penusukan dengan tang penusuk pada pipa isap proses
8. Jalankan mesin 3R
9. Setelah refrigeran dalam mesin habis (tidak ada tekanan dalam mesin), tutup saluran ke mesin 3R kemudian matikan mesin 3R
10. Buka tang penusuk sehingga mesin terisi udara (sebaiknya mesin diisi dengan gas nitrogen). Mesin siap untuk diservis
11. Setelah mesin selesai diservis sambungkan pentil dengan gauge manifold dan buka saluran ke pompa vakum
12. Nyalakan pompa vakum dan lakukan pengosongan sampai tekanan vakum yang dikehendaki
13. Setelah tekanan vakum yang baik telah tercapai matikan pompa vakum, tutup saluran ke pompa vakum dan amati kebocoran dengan mencermati adanya kenaikan tekanan dalam mesin
14. Bila tekanan vakum tidak berubah, buka katup pada tabung refrigeran, dan buka perlahan saluran ke tabung refrigeran agar refrigeran mengalir masuk ke mesin
15. Jika jumlah refrigeran yang masuk telah cukup (berdasarkan tekanan, timbangan atau gelas ukur) tutup saluran ke tabung dan tutup keran pada tabung refrigeran
16. Lakukan tes kebocoran dengan alat deteksi elektronik atau air sabun
17. Lakukan penjepitan pada pipa pengisian, potong dan lakukan brazing pada ujung
18. Jalankan mesin dan amati temperatur ruang dingin dan servis selesai

IV. Kesimpulan
1. Para teknisi servis mesin refrigerasi harus diberi pemahaman terlebih dahulu mengenai teori dasar mesin refrigerasi, refrigeran dan permasalahan lingkungan global.
2. Demi kelestarian lingkungan kebiasaan servis refrigerasi konvensional yakni membuang refrigeran ke udara luar harus segera dihindari dengan menggunakan servis yang berwawasan lingkungan
3. servis refrigerasi berwawasan lingkungan memiliki keuntungan lebih ekonomis selain mencegah terjadinya perusakan lapisan ozon

Tidak ada komentar:

Posting Komentar